Sabtu, 13 Agustus 2011

nikmatnya perjalanan

Salah satu nikmat hidup yang diberikan Allah kepada kita adalah dapat melakukan perjalanan ketempat yang belum pernah kita bermukim, dapat melakukan perjalanan kekota sahabat merupakan anugerah dimana kita dapat melihat kehidupan yang beraneka ragam.
Bersekolah atau bekerja maupun cuma jalan-jalan keluar kota atau keluar pulau maupun kekampung termasuk juga masuk hutan mungkin akan dapat menempa jiwa kita, tentunya kita akan dapat melihat situasi yang berbeda dengan tempat kita bermukim.
Setelah melakukan perjalanan di kota atau di kampung sahabat kita, mungkin banyak sekali yang dapat diambil manfaatnya terutama untuk pribadi kita sendiri maupun untuk berbagi informasi kepada sahabat dan keluarga kita.
Sebagian perjalanan hidupku akan kusajikan pada kesempatan ini, sebelumnya aku mohon maaf jika dalam sajian ini kurang berkenan dihati saudara-saudaraku yang melihat dan membaca blog ini dengan kata lain ambil yang positif-positifnya saja yach.
Berikut ini perjalanan dari Kabupaten Nunukan ke Pulau Sebatik, menggunakan perahu bermesin bersama teman-temanku, sejak tahun 1983 tinggal di Kalimantan Timur baru tahun ini (2011) melakukan perjalanan ke Kabupaten Nunukan.


Dari Nunukan ke Pelabuhan Pulau Sebatik Barat ditempuh perjalanan sekitar 20 menit, menikmati keindahan alam bersama ayunan ombak sungguh suatu pemandangan laut yang indah.
Dari pelabuhan ini ku lanjutkan perjalanan menuju perbatasan Indonesia-Malaysia, dengan berkendaraan roda empat (mobil) perjalanan ku pun berlanjut.
Prasasti diperbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan

Para Petani di Pulau Sebatik adalah Pekebun Kelapa Sawit dan Kakao yang ulet.
Batas wilayah Indonesia-Malaysia adalah sungai kecil yang kusajikan berikut ini.
Sungai sebagai batas wilayah Indonesia-Malaysia, dibelakang adalah wilayah Malaysia.

Dibawah ini sebelah kiri sungai adalah wilayah malaysia dan sebelah kanan wilayah Indonesia


Dibawah ini disebelah kiri sungai adalah Wilayah Indonesia dan disebelah kanan sungai yang ada rumah penduduk adalah wilayah Malaysia.


Alhamdulillah sampai juga diperbatasan Malaysia


Jika kita melakukan perjalanan tentunya memerlukan biaya tergantung jauh dekatnya perjalanan yang kita lakukan, jika kita tidak dapat melakukan perjalanan yang jauh dengan biaya yang besar, perjalanan dengan jarak yang dekatpun sangat baik kita lakukan, misalkan perjalanan ke tempat sanak saudara atau sahabat kita atau yang lebih dikenal silaturrahim tentunya akan banyak hikmahnya buat keluarga kita.
Yang ku sajikan berikut ini adalah perjalanan ke Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara, karena melakukan silaturrahim kerumah keluarga melewati Tenggarong, maka kesempatan ini tidak kusia-siakan untuk mengabadikannya, berikut ini dokumentasinya.
Angin sepoi-sepoi berhembus menerpa wajah ku, di tepi sungai mahakam yang tak pernah kering walau di musim kemarau.
Keindahan ditepi sungai Mahakam di Tenggarong

Jembatan Tenggarong menyeberangi sungai Mahakam


Bunga-bunga tertata rapi, tepian sungai Mahakam nan indah bersama hembusan angin sepoi-sepoi di Tenggarong kota Raja.
Taman di Tepian Sungai Mahakam yang rapi dan terawat, yuk jalan-jalan ke Tenggarong.
Capek jalan-jalan yuk kita ikut mancing di tempat saudara ku, tepatnya di Sungai Jembayan.

klo lagi mujur... hasil lumayan lho........
Mancing itu asyik lho.... santai dan menunggu rezki dari Allah sesuai umpan yang kita kaitkan pada pancing, masalah umpan bisa nyari sendiri atau beli.
Jika kita mau lakukan perjalanan masuk belukar juga nggak apa-apa kok, mungkin kita bisa nikmatin kicauan burung di hutan belukar disana kita juga bisa temukan hewan ciptaan Allah beraneka jenis burung yang sesekali hinggap di ranting pohon.
Berikut ini kita bisa nikmatin santai di hutan bambu wilayah kecamatan Loa Kulu yang berjarak sekitar 12 Km dari Tenggarong, sebenarnya hutan bambu ini tidak luas tidak lebih dari 1 Ha saja kok, tapi tempat ini asyik buat santai.
Kehutan Bambu ini harus bawa makanan sendiri, karena tidak ada warung yang jual makanan, jarak dari kecamatan Loa Kulu lebih kurang sekitar 2 Km, bisa naik sepeda motor.

Disebelah hutan bambu terdapat hutan belukar yang cukup luas, mungkin ada sekitar 30 Ha, lumayan jika masuk hutan belukar dengan jalan kaki, karena tidak ada kendaraan yang bisa masuk hutan belukar ini. sebenarnya hutan belukar ini dikelilingi oleh kampung, jadi kalau kita terus saja berjalan kaki pasti nggak bakalan tersesat.
Sebenarnya hutan belukar ini pernah di bangun kebun sekitar tahun 80 an, karena dibiarkan hingga dua puluh tahunan maka berubahlah menjadi hutan belukar.



Kata anak sekolahan Tadabur Alam, makudnya kita berusaha mensyukuri karunia dari Allah SWT, karena masih dapat menikmati keindahan alam ciptaan Allah SWT, dapat dilakukan dengan biaya paling murah dan menikmati hijaunya dedaunan juga merdunya kicauan burung-burung liar.