SILATURAHIM……………………..
Dari Jubair bin Muth'im Radhiyallahu 'anhu, ia berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk surga
seorang pemutus, yaitu pemutus tali silaturahim." (HR. Al-Bukhari dan
Muslim).
Diantara penyebab terputusnya tali silaturahim
adalah ketika seseorang yang memiliki kepentingan merasa terancam oleh faktor dari
luar diri, baik itu karena pendapat orang lain atau karena melihat gaya hidup orang lain ataupun
akibat perbuatan orang lain yang dirasakan dapat mengusik sifat ego yang dapat
menimbulkan rasa marah dan benci.
Rasa marah dan benci akan menimbulkan suasana yang
tidak nyaman baik itu dilingkungan tempat tinggal, tempat kerja, ditempat-tempat
pertemuan, maupun ditempat-tempat lainnya, karena rasa marah dan benci akan
menghanguskan keceriaan wajah dan mungkin saja wajah terlihat cemberut bahkan akibat
rasa marah dan benci ini sebagian akan tertuang dalam perbuatan, perkataan yang
membabi buta.
Rasa marah dan benci dapat melakukan fitnah yang
berakibat munculnya berbagai benih kebencian, hal ini dapat memecah belah suatu
kelompok menjadi bagian-bagian yang berseberangan.Tentunya kelompok yang terkecillah
yang terjalimi.
Rasa marah dan benci dapat membuahkan suatu penyakit hati yaitu dendam,
penyakit hati yang satu ini dapat menjadikan seseorang menjadi munafik, dapat
menebar kebohongan disegala kesempatan.
Yuk..! kita coba keluar dari rasa marah dan benci agar kita tidak
mengidap penyakit dendam.
Mari kita coba berusaha meningkat silaturahim kepada saudara-saudara
kita.
Rasulullah saw. Bersabda: “Hindarilah dengki karena dengki itu memakan
(menghancurkan) kebaikan sebagaimana api memakan (menghancurkan) kayu bakar”
(HR. Abu Dawud)
“Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (Q.S
An-Nisaa’ : 1)
Orang yang suka bersilaturahim wajahnya selalu berseri-seri (ceria), semoga kita termasuk orang-orang yang suka bersilaturahim